SOBANG–
Bupati Irna Narulita mengatakan, untuk menjaga marwah Kota Sejuta
Santri Seribu Ulama dengan mengoptimalisasikan peran Madrasah Diniah
Awaliyah (MDA) yang tersebar di pelosok dan kota di Pandeglang.
“Selain membangun daerah dalam bentuk infrastruktur dan sumber daya manusia, saya juga bertugas untuk menjaga nilai-nilai agama yang ada di Pandeglang. Bahkan kedepan saya akan tekankan untuk siswa sekolah dasar agar bersekolah MDA karena sudah sesuai dengan perda yang sudah ada,” kata Irna dalam acara safari Ramadan, belum lama ini.
Ia menerangkan, ke depan generasi Pandeglang harus bisa memiliki ciri-ciri yang baik. Oleh karena itu harus dicetak dari sekarang dan hal ini juga menjadi tugas orang tua para generasi muda, sementara pemerintah hadir dalam mengatur regulasi kebijakannya. Bupati juga ingin ke depan siswa sekolah dasar hafal Juzama.
“Kedepan para siswa sekolah dasar harus hafal Juzama oleh karena itu peran MDA inilah yang perlu dioptimalkan agar paginya sekolah sore juga mereka belajar keagamaan. Selain itu magrib mengaji juga terus kami sosialisasikan, bahkan nanti kami akan launching progamnya,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang, Muamad Amri mengatakan, keberadaan lembaga pendidikan MDA di Pandeglang jelas sudah menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas generasi muda. Karena sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 tahun 2007 tentang wajib belajar Madrasah Diniyah Awaliyah.
Amri mendukung kebijakan bupati sekarang yang kembali ingin konsen ngurus MDA. Beberapa tahun lalu, kata Amri, MDA diurus oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan namun untuk saat ini akan diurus oleh Kementerian Agama (Kemenag) Pandeglang. “Pengalihan pengelolaan MDA ke Kemenag diharapkan lebih optimal dan sesuai harapan bupati,” kataya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar