Dinkes Optimalkan Puskesmas Rawat Inap

PANDEGLANG – Kebutuhan sarana pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) rawat inap di Kabupaten Pandeglang saat ini sudah cukup. Soalnya sudah ada sembilan puskesmas rawat inap yakni di Kecamatan Saketi, Labuan, Cibaliung, Bojong, Cikeusik, Menes, Munjul, Panimbang, dan Cadasari.
“Dari hasil kajian untuk  puskesmas rawat inap dianggap cukup. Soalnya tugas puskesmas itu hanya untuk pelayanan dasar saja dan perlu banyak rawat inap,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Indah Dinarsiani, kemarin.

Ia menerangkan, untuk penambahan puskesmas rawat inap kurang efektif. Hal yang yang jadi fokus adalah penambahan tenaga medis seperti dokter untuk memaksimalkan layanan kesehatan di puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan.

“Jika ada puskesmas yang statusnya non rawat inap lalu dinaikkan statusnya jadi rawat inap tentu harus nambah tenaga medis juga. Sebab untuk rawat inap minimal dokternya juga ada tiga. Karena itu lebih baik yang sembilan aja dulu yang kami garap untuk bisa lebih optimal,”katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Pandeglang bidang kesehatan, Ade Muamar, menuturkan, penambahan sarana kesehatan adalah hal teknis dinkes. Kalau sudah cukup tinggal bagaimana puskesmas yang rawat inap pelayanannya dioptimalkan dengan penambahan tenaga medis dan dokter.

“Artinya kita juga harus melihat kebutuhan. Karena kalau dipaksakan ditambah rawat inap, tenaga medisnya juga kurang. Oleh karena itu saya berharap dinkes bisa mengoptimalkan yang ada saja, untuk sementara,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Carita Ajat menuturkan harapannya Puskesmas Carita bisa jadi rawat inap. Namun untuk saat ini peluang perubahan status itu sangat kecil sebab perlu dukungan sarana dan tenaga medis. “Puskemas Carita saya harap menjadi rawat inap bahkan sering mengusulkan namun belum bisa. Saya sering sampaikan juga untuk ukuran pelayanan saat ini puskesmas kami kerap kewalahan, apalagi Carita daerah wisata,” katanya.