CIBITUNG,-Sejumlah bangunan sekolah tidak layak seperti SDN Sorongan 2, Kampung
Cikadongdong, Desa Sorongan, Kecamatan Cibaliung dan Kutakarang 3,
Cibitung, menjadi prioritas dalam pembangunan sarana dan prasaran
pendidikanKabupaten Pandeglang. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan demi menggenjot indeks pembangunan manusia (IPM).
“Kami juga akan merehab bangunan sekolah yang terletak di Kutakarang 3, Cibitung. Sebab, kondisi sekolah ini tidak layak huni,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang, Mohamad Amri, kepada Kabar Banten, Selasa (3/5/2016).
Untuk merehab sekolah itu, kata dia, tidak terlalu memakan biaya. Namun, bangunan itu bersifat sementara untuk mengakomodasi siswa yang jauh ke sekolah induk. Kendalanya, setiap sekolah kelas jauh seperti di Kukarang masuk daerah rawan gempa. “Sebagain besar rumah warga di wilayah tersebut juga banyak yang bangunannya panggung. Bangunan bentuk panggung jauh lebih aman ketimbang permanen, karena daerahnya rawan gempa. Mudah-mudahan, dua sekolah itu bisa dibangun dengan anggaran perubahan atau di anggaran murni 2017,” ujarnya.
Kepala SDN Sorongan 2, Kecamatan Cibaliung, Murtani menyambut baik rencana perbaikan sarana kelas jauh. Sebab, kelas jauh ini dapat mengakomodasi siswa yang tidak bisa ikut belajar di sekolah induk.“Saya harap pemerintah untuk melestarikan kelas jauh agar semua warga bisa mendapatkan hak pendidikan,” katanya.
Menurut dia, sarana kelas jauh ini mungkin tidak saja di Sorongan 2, tetapi masih banyak kelas jauh lainnya di derah terpencil. Oleh karena itu, pemerintah harus tetap fokus meningkatkan sektor pendidikan demi menggenjot indeks pembangunan manusia
“Kami juga akan merehab bangunan sekolah yang terletak di Kutakarang 3, Cibitung. Sebab, kondisi sekolah ini tidak layak huni,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang, Mohamad Amri, kepada Kabar Banten, Selasa (3/5/2016).
Untuk merehab sekolah itu, kata dia, tidak terlalu memakan biaya. Namun, bangunan itu bersifat sementara untuk mengakomodasi siswa yang jauh ke sekolah induk. Kendalanya, setiap sekolah kelas jauh seperti di Kukarang masuk daerah rawan gempa. “Sebagain besar rumah warga di wilayah tersebut juga banyak yang bangunannya panggung. Bangunan bentuk panggung jauh lebih aman ketimbang permanen, karena daerahnya rawan gempa. Mudah-mudahan, dua sekolah itu bisa dibangun dengan anggaran perubahan atau di anggaran murni 2017,” ujarnya.
Kepala SDN Sorongan 2, Kecamatan Cibaliung, Murtani menyambut baik rencana perbaikan sarana kelas jauh. Sebab, kelas jauh ini dapat mengakomodasi siswa yang tidak bisa ikut belajar di sekolah induk.“Saya harap pemerintah untuk melestarikan kelas jauh agar semua warga bisa mendapatkan hak pendidikan,” katanya.
Menurut dia, sarana kelas jauh ini mungkin tidak saja di Sorongan 2, tetapi masih banyak kelas jauh lainnya di derah terpencil. Oleh karena itu, pemerintah harus tetap fokus meningkatkan sektor pendidikan demi menggenjot indeks pembangunan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar