BREAKING NEWS

BREAKING NEWS : RMB Sobang kembali adakan khitanan masal, yang mau ikut silahkan daftar ke panitia di mesjid Agung Baiturrahim Sobang....>>Musim hujan datang Sobang Siaga Banjir...>>perjudian marak didesa Sobang

Kamis, 28 April 2016

Eksploitasi Anak Harus Ditindak

Bupati Pandeglang Panggil Dinkes dan Dinsosnakertrans, ke Pendopo dua dinas tersebut diminta segera tangani Abas, Rabu (27/4).


PANDEGLANG,- Bupati Pandeglang Irna Narulita memanggil Kepala Dinas Kesehatan Indah Dinarsiani dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertans) Deden Kuswan ke Pendopo Pemkab Pandeglang, Rabu (27/4). Pemanggilan dilakukan menyusul kembalinya Abas mengemis dengan membawa anaknya yang menderita gizi buruk.

“Sengaja saya panggil kepala dinkes dan dinsosnakertans agar mereka segera menangani Abas yang kini berkeliaran lagi mengemis dengan anaknya. Kedua SKPD itu harus bekerjasama dalam menangani masalah tersebut,” kata Irna kepada Banten Raya ditemui di Pendopo Bupati Pandeglang.

Ia menerangkan, upaya Pemkab Pandeglang dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat akan terus ditingkatkan, termasuk kepada Abas. “Kondisi Abas dan anaknya adalah wajah dari kepemimpinan saya, karena itu saya pasti berusaha akan membantu mereka. Tentunya oleh dinas yang bersangkutan yakni dinkes dan dinsosnakertrans,” unngkapnya.

Sementara itu, Deden Khuswan mengaku pihaknya pernah merawat anaknya Abas, namun diambil lagi oleh Abas karena kemungkinan kalau mengemis tanpa ada Arip tidak akan dikasihani. “Saat Arif dibawa mengemis ada pengaruh terhadap pendapatan hasil mengemisnya. Kami akan tangani Abas, dengan memberikan modal usaha dan memasukkannya penerima program Jamsosratu dan PKH. Jika masih membandel berarti Abas bisa dikategorikan melakukan eksploitasi anak dan itu harus ditindak,” katanya.

Indah Dinarsiani mengatakan, sebenarnya Abas selalu dipantau meski bukan langsung dari dinkes melainkan oleh puskesmas. Indah juga membantah pernyataan Abas yang mengatakan dinkes tidak pernah merawat atau memantau anaknya. Kata Indah, Arip selain menderita gizi buruk dia juga punya kelainan sejak lahir sehingga sulit dalam asupan makanannya.

“Perawatan Arip membutuhkan waktu yang lama dan dibutuhkan kesabaran karena dinkes sudah melakukan penanganan. Kalau Abas tidak mau merawat berarti yang bersangkutan telah mengeksploitasi anaknya dan itu sangat dilarang mengemis bawa-bawa anak kecil,” imbuhnya.

Diberitakan Banten Raya sebelumnya, Abas kepergok kembali mengemis lagi di Pasar Badak Pandeglang dengan membawa anaknya Arip yang menderita gizi buruk. Abas sendiri sudah mendapat jaminan dari bupati untuk diarahkan mendapat pekerjaan layak dan penyembuhan anaknya. Namun jaminan bupati tidak memuaskan Abas sehingga kembali mengemis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar