“Bukan menolak tapi harus mewaspadainya, keberadan investor dan oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini. Sebab keberadan KEK juga jelas akan mempengaruhi daerah setempat termasuk ancaman, mengurangi lahan pertanian dan pastinya perubahan sosial,” ujarnya saat audensi di kantor Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamis (17/3).
Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah penggunanan lahan pertanian untuk membangun akses program KEK Tanjung Lesung. Sebab dari informasi yang diterima itu lahan pertanian akan dijadikan bandara, belum lagi jalan tol. Maka sudah seharusnya hal ini diwaspadai agar lahan pertanian di Pandeglang ini tidak habis.
“Bahkan kalau kami dari KBM mendesak pemerintah daerah untuk menolak pembangunan bandara di daerah Panimbang, sebab itu akan menghilangkan lahan pertanian sebagai alat produksi padi. Adapun untuk KEK itu silahkan diteruskan dengan tidak mengabaikan kepentingan warga setempat,” ujar Faris.
Agus, peserta audensi menyampaikan bahwa Pandeglang yang sejatinya merupakan daerah pertanian ini akan berdampak besar juga buat hasil produksi pangan, khusunya padi, jika lahan dijadikan bandar. Sementara warga juga akan banyak kehilangan peluang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami melihat keberadan bandara tidak terlalu penting karena jarak antara Panimbang dan Tangerang juga masih terhitung dekat, dan pastinya bandara ini juga tidak akan membantu kebutuhan warga, oleh karena itu pemkab harus mempertimbangkanya,” katanya.
Kepala Bappeda Pandeglang Anwar Faujan mengatakan, kalau mengawal lebih dekat memang pemkab tidak begitu berwenang untuk KEK ini, sebab segala sesuatunya itu dilakukan oleh investor, Pemprov Banten dan pemerintah pusat. Pihaknya hanya memiliki kewenganan melakukan sosialisasi. Adapun untuk bandara, dia menjelaskan bahwa untuk penggunaan lahan memang harus ada pergantian lahan jika lahan yang digunakan adalah sawah.
“Jelas sudah menjadi kewajiban bagi nanti pengembang bandara jika yang akan dijadikanya adalah lahan pertanian, karena meski di daerah tersebut sawah tandah hujan tapi produkstivitasnya juga termasuk bagus meski hanya dua kali setahun,” ujar Anwar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar