SOBANG, - Sejumlah
anggota Badan Permusawaratan Desa (BPD) Kutamekar, Kecamatan Sobang
mengancam akan mengundurkan diri dari jabatanya. Para BPD ini mengaku
tidak puas dengan Camat Sobang yang keputusannya tidak jelas dalam
menyikapi perbuatan Kepala Desa Kutamekar yang diduga melakukan
perbuatan asusila di desanya sendiri.
Iman, anggota BPD Kutamekar mengatakan, keinginan untuk mengundurkan diri dari BPD karena apa yang disampikan BPD ke tingkat desa dan kecamatan terkait dugaan asusila Kades, tidak dianggap. Iman mengaku percuma dengan statusnya sebagai BPD kalau usulannya selalu tidak dihirauakan.
Iman, anggota BPD Kutamekar mengatakan, keinginan untuk mengundurkan diri dari BPD karena apa yang disampikan BPD ke tingkat desa dan kecamatan terkait dugaan asusila Kades, tidak dianggap. Iman mengaku percuma dengan statusnya sebagai BPD kalau usulannya selalu tidak dihirauakan.
“Kami menduga camat berpihak kepada kepala desa, sehingga tidak mengindahkan suara masyarakat Desa Kutamekar yang beberapa minggu yang lalu menyamapikan aspirasi terkait adanya dugaan asusila yang dilakukan kades. Karena itulah saya dan beberapa anggota akan mengundurkan diri dari BPD,” katanya kepada Banten Raya.
Iman menyatakan, beberapa anggota BPD lainnya seperti Sawiri, Arka, Waryo siap mundur lantaran BPD tidak dianggap. “Kalau sudah tidak dianggap mau bagimana lagi dan surat pengunduran diri juga sudah kami buat. Mundur lebih bagus dari pada punya kepala desa bikin malu,” katanya.
Tokoh masyarakat Desa Kutamekar Jahra mengatakan, tahu ada informasi sejumlah anggota BPD akan mengundurkan diri. Jahra menilai sikap BPD wajar sebagai bentuk tanggung jawab pada masyarakat.
“Kalau camat tidak menanggapi warga lainya juga akan menggelar demontrasi besar-besaran ke kantor camat dan Pemkab Pandeglang meminta agar pemerintah bertindak sesuai aturan dan memberi sanksi kepada oknum akdes yang asusila,” terangnya.
Terpisah, Camat Sobang Dani Ramdani mengaku belum menerima tembusan atau surat pengunduran diri dari BPD. Soal pengunduran diri merupakan hak pribadi seseorang. “Memang beberapa minggu yang lalu ada aksi unjukrasa warga Kutamekar tentang perilaku kepala desanya. Namun sampai sekarang masalah itu sedang didalami,” kilahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar