Selain itu, lantai bangunan juga banyak dipenuhi kotoran-kotoran binatang hingga terlihat kumuh. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terlihat di BCB yang berada di Kecamatan Saketi dan Menes.
Ketua Rumpun Peduli Budaya (RPB) Kecamatan Labuan, Basit Zoma mengatakan, gedung eks kawedanan atau gedung pemerintahan jaman dulu yang merupakan bangunan bersejarah itu, kondisinya sudah sangat memperihatinkan. Menurutnya, hal ini terjadi karena tidak adanya petugas khusus yang melakukan pengelolaan dan perawatan. Selain itu, kata dia, kondisi bangunan sudah bukan aslinya lagi, karena sudah dilakukan perbaikan beberapa tahun lalu.
“Seharusnya bangunan BCB itu dipelihara, agar tidak rusak dan kumuh, selain itu juga nilai sejarahnya akan tetap terjaga. Tetapi dengan kondisi seperti sekarang ini, kami sangat menghawatirkan, jika bangunan peningalan jaman Belanda dulu, itu akan musnah,” ungkapnya.
Terpisah, Camat Labuan, Deni Subrata menjelaskan, bahwa sepengetahuannya, pada bangunan cagar budaya di Kecamatan Labuan sudah ada juru rawatnya yang disiapkan oleh Pemkab Pandeglang.
“Jika tidak salah itu sudah ada Jupelnya, yang yang ditunjuk dari warga sekitar oleh Pemkab, yang khusus melakukan perawatan terhadap bangunan itu,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar