BREAKING NEWS

BREAKING NEWS : RMB Sobang kembali adakan khitanan masal, yang mau ikut silahkan daftar ke panitia di mesjid Agung Baiturrahim Sobang....>>Musim hujan datang Sobang Siaga Banjir...>>perjudian marak didesa Sobang

Jumat, 25 November 2016

Petani Gelar Unjuk Rasa

PANDEGLANG, (KB).-
Sekitar belasan petani yang tergabung dalam Jaringan Kerja Tani (Jaka Tani) Pandeglang menggelar unjuk rasa di Persimpangan Tugu Jam Pandeglang, Kamis (24/11/2016). Mereka mengutuk kekerasan terhadap petani di Desa Sukamulya, Kabupaten Majalengka, pada 17 November 2016.  Koordinator aksi (Korlap) Jaka Tani Faizi mengatakan, dengan adanya penggusuran lahan untuk pembangunan proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), kepada para petani dan masyarakat di 10 desa tersebut membuktikan keangkuhan pemerintah yang memaksakan kehendak tanpa memikirkan masyarakat. "Kita turut prihatin dengan adanya kriminalisasi terhadap para petani di Majalengka dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat Sumatra Utara, sehingga kita juga tidak berharap tindakan tersebut juga terjadi kepada para petani di Pandeglang," kata Faizi, dalam orasinya.

Baca Juga : Calo Tanah Bandara Berkeliaran

Dengan adanya penggusuran dengan kekerasan tersebut, menurut dia, merupakan pelanggaran hukum sesuai dengan Udang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan tanah untuk pembangunan umum."Seharusnya pemerintah memprioritaskan tanah sebagai alat produksi rakyat tani dengan melaksanakan reforma agraria sejati sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dan amanat UU PA tahun 1960," ujarnya. Hal hampir senada dikatakan oleh Alan Maulana. Ia mengatakan, liberialisasi tanah oleh negara sebagai objek dari kepentingan modal asing mengakibatkan terhisapnya kaum pribumi terutama rakyat tani. Sehingga, mereka kesulitan untuk mendapatkan lahan garapan untuk kepentingan masyarakat
.
"Padahal, saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menggalakkan swasembada pangan, tetapi kenapa lahannya malah dijual kepada pemodal asing. Kita ketahui di Pandeglang juga akan dibangun jalan tol dan bandara, dan itu juga akan menghilangkan sebagai lahan pertanian. Itu harus dilakukan pengkajian ulang agar masyarakat terutama petani tidak kehilangan lahan garapannya. Dan kita juga berharap jangan ada kekerasan dalam pembebasan lahan tersebut nantinya," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar