PANDEGLANG – Pasangan
calon gubernur-calon wakil gubernur Banten, nomor urut satu Wahidin
Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) mengajak masyarakat dan pemerintah
daerah untuk menggeliatkan pembangunan di desa. Apalagi saat ini,
pemerintah pusat sudah memberikan dana desa.
Menurut Andika, pembangunan di desa
bukan hanya dari sisi anggaran, melainkan juga memberdayakan masyarakat
dari sisi ekonomi. “Kita harus gerakan ekonomi kreatif dari desa,” kata
Andika saat bersilaturahmi dengan warga di Kecamatan Cibaliung, Jumat
(25/11).
Kata dia, setiap desa mempunyai potensi masing-masing. Termasuk di Kecamatan Cibaliung ada usaha mikro kecil menengah (UMKM) berupa pembuatan miniatur badak. Selain itu, ada home industri pembuatan gula aren. “Kita harus mampu mendorong setiap desa punya UMKM unggulan. Kita fasilitasi permodalan, manajeman usaha, dan pemasaran. Jika ekonomi desa bergerak, maka Banten akan maju,” ujarnya.
Saat ini, banyak generasi muda dari desa memilih mencari pekerjaan ke kota. Bahkan banyak anak muda yang tidak tertarik bekerja di bidang pertanian. “Kita siapkan UMKM khusus pemuda di desa. Pemuda diberi pelatihan yang kemudian bisa memberdayakan masyarakat yang lain. Tidak kalah penting, pemuda kita dorong menjadi pendamping untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.
Andika menilai, bantuan desa dari pemerintah pusat dan daerah sudah berdampak bagi masyarakat. Terutama pada prioritas pembangunan infrastruktur. “Setelah pembangunan dilaksanakan, masyarakat harus mampu menjaga dan merawat agar bertahan lama. Misalnya, jalan tidak cepat rusak. Karena itu, kita harus giatkan gotong royong di desa. Kebersamaan dan kearifan lokal masyarakat Banten harus kita tampilkan,” ujarnya.
Menurut putra mantan gubernur Ratu Atut Chosiyah ini, pembangunan bidang keagamaan juga harus dilakukan di desa. "Baik jembatan, masjid, musala, dan majelis taklim harus tersedia untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan harus didekatkan dan akses pendidikan harus dipermudah,” ujarnya.
Andika bersama WH berkomitmen untuk memperbanyak silaturahmi dengan masyarakat pada momen kampanye pemilihan gubernur Banten. “Dalam kunjungan yang kami lakukan, paling penting adalah menyerap aspirasi dari masyarakat untuk merumuskan pembangunan Banten. Jika saya bersama Pak WH diberi amanah memimpin Banten, aspirasi dari masyarakat merupakan pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan,” ujarnya.
Dari berbagai momen kunjungan ke masyarakat, banyak aspirasi yang didapat WH dan Andika. "Pembangunan Banten tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan butuh sinergitas antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat," ujarnya.
Di tempat terpisah, Wahidin Halim mengatakan, pembangunan di desa saat ini harus memprioritaskan infrastruktur jalan. “Jika jalan bagus, maka akses ekonomi masyarakat akan mudah. Jika itu terjadi, maka desa akan maju, dan Banten secara umum sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Romdoni, tokoh masyarakat Kecamatan Cibaliung mengapresiasi rencana pasangan calon WH-Andika yang memprioritaskan pembangunan di desa. “Kami di perkampungan kerap kali tidak tersentuh bantuan pemerintah pusat. Alangkah baiknya jika pemerintah lebih fokus pada pembangunan di desa,” ujarnya.
Kata dia, setiap desa mempunyai potensi masing-masing. Termasuk di Kecamatan Cibaliung ada usaha mikro kecil menengah (UMKM) berupa pembuatan miniatur badak. Selain itu, ada home industri pembuatan gula aren. “Kita harus mampu mendorong setiap desa punya UMKM unggulan. Kita fasilitasi permodalan, manajeman usaha, dan pemasaran. Jika ekonomi desa bergerak, maka Banten akan maju,” ujarnya.
Saat ini, banyak generasi muda dari desa memilih mencari pekerjaan ke kota. Bahkan banyak anak muda yang tidak tertarik bekerja di bidang pertanian. “Kita siapkan UMKM khusus pemuda di desa. Pemuda diberi pelatihan yang kemudian bisa memberdayakan masyarakat yang lain. Tidak kalah penting, pemuda kita dorong menjadi pendamping untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.
Andika menilai, bantuan desa dari pemerintah pusat dan daerah sudah berdampak bagi masyarakat. Terutama pada prioritas pembangunan infrastruktur. “Setelah pembangunan dilaksanakan, masyarakat harus mampu menjaga dan merawat agar bertahan lama. Misalnya, jalan tidak cepat rusak. Karena itu, kita harus giatkan gotong royong di desa. Kebersamaan dan kearifan lokal masyarakat Banten harus kita tampilkan,” ujarnya.
Menurut putra mantan gubernur Ratu Atut Chosiyah ini, pembangunan bidang keagamaan juga harus dilakukan di desa. "Baik jembatan, masjid, musala, dan majelis taklim harus tersedia untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan harus didekatkan dan akses pendidikan harus dipermudah,” ujarnya.
Andika bersama WH berkomitmen untuk memperbanyak silaturahmi dengan masyarakat pada momen kampanye pemilihan gubernur Banten. “Dalam kunjungan yang kami lakukan, paling penting adalah menyerap aspirasi dari masyarakat untuk merumuskan pembangunan Banten. Jika saya bersama Pak WH diberi amanah memimpin Banten, aspirasi dari masyarakat merupakan pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan,” ujarnya.
Dari berbagai momen kunjungan ke masyarakat, banyak aspirasi yang didapat WH dan Andika. "Pembangunan Banten tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan butuh sinergitas antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat," ujarnya.
Di tempat terpisah, Wahidin Halim mengatakan, pembangunan di desa saat ini harus memprioritaskan infrastruktur jalan. “Jika jalan bagus, maka akses ekonomi masyarakat akan mudah. Jika itu terjadi, maka desa akan maju, dan Banten secara umum sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Romdoni, tokoh masyarakat Kecamatan Cibaliung mengapresiasi rencana pasangan calon WH-Andika yang memprioritaskan pembangunan di desa. “Kami di perkampungan kerap kali tidak tersentuh bantuan pemerintah pusat. Alangkah baiknya jika pemerintah lebih fokus pada pembangunan di desa,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar