BREAKING NEWS

BREAKING NEWS : RMB Sobang kembali adakan khitanan masal, yang mau ikut silahkan daftar ke panitia di mesjid Agung Baiturrahim Sobang....>>Musim hujan datang Sobang Siaga Banjir...>>perjudian marak didesa Sobang

Rabu, 09 Maret 2016

Pertamina Tarik Tabung Gas 3 Kg Di Banten

Serang - Warga Banten harus bersiap-siap menghadapi kelangkaan gas ukuran tabung 3 Kg atau yang disebut tabung gas melon. Sebab PT Pertamina Persero akan melakukan penarikan terhadap tabung gas ukuran 3 kilogram di sejumlah wilayah di Indonesia tidak terkecuali di Banten. Dan, gas itu akan diganti dengan ukuran tabung 5,5 Kg atau dikenal Bright Gas yang harganya jauh lebih mahal.
Menurutnya, rencana penarikan tabung gas ukuran 3 Kilogram ini, salah satu upaya Pertamina untuk menghadapi penyalahgunaan subsidi tabung gas ukuran 3 Kilogram, yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
“Kenyataan di lapangan, yang menikmati subsidi tabung gas 3 Kilogram adalah masyarakat yang perekonoiannya menengah ke atas. Padahal tabung gas ukuran 3 Kilogram untuk masyarakat ekonomi menangah ke bawah,” kata Rachmat Salim, pengawas Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Himawas) Banten melalui telepon.
Ia menjelaskan,  penarikan tabung gas ukuran 3 Kilogram ini disusul dengan diluncurkannya tabung gas ukuran 5,5 Kilogram yang dijadwalkan akan dilakukan pada bulan Januari ini. Untuk tabung gas ukuran 5,5 Kilogram sendiri, kata Rachmat, baru beredar terbatas di wilayah Jabotabek.
“Nampaknya peluncuran tabung gas ukuran 5,5 Kilogram tertunda, karena adanya perubahan system internal di Pertamina. Saya belum mendapatkan kabar, kapan system ini akan selesai,” katanya.
Rachmat juga tidak mengetahui berapa banyak tabung gas ukuran 5,5 Kilogram tersebut, yang akan diluncurkan di Banten. Namun yang pasti masyarakat akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp40 ribu sebagai biaya pembayaran pajak.
“Harga tabung gas ukuran 3 Kilogram sekitar Rp160 ribu-an. Jika ditukar dengan tabung gas ukuran 5,5 Kilogram, maka akan dikenai tambahan penbayaran pajak sekitar Rp40 ribu-an,” kata Rachmat menjelaskan.
Dari molornya pasokan gas ini, Rachmat mengkhawatirkan timbul kekecawaan dari masyarakat yang telah mengetahui jadwal pasokan tersebut. Ia pun berharap, perbaikan system internal PT Pertamina bisa segera selesai.
"Kamipun beharap perputaran gas di pasaran tetap lancar dengan mengandalkan stok yang ada," imbuhnya.
Terpisah, Dosen Ekonomi Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Wulan Retnowati SE.Ak.Mak menilai, kebijakan PT Pertamina untuk menggantikan tabung gas ukuran 3 Kilogram menjadi 5,5 Kilogram tentunya akan merugikan masyarakat kecil.
“Dulu pemerintah melakukan konversi terhadap tabung gas ukuran 12 Kilogram ke 3 Kilogram, dengan memberikan subsidi. Pada saat Pertamina menarik tabung gas ukuran 3 Kilogram dari pasaran, maka adanya penarikan subsidi,” kata Wulan.
Mahasiswa Program Doktor di Universitas Negeri Brawijaya Malang ini mempertanyakan, kebijakan Pertamina untuk melakukan penarikan subsidi terhadap gas, apakah sudah mendapatkan persetujuan DPR RI ?, dasar hukumnya apa ?, dan apakah  masyarakat siap menghadapi kebijakan tersebut!.
“Jika subsidi dicabut maka akan berimbas terhadap kenaikan harga. Karena, yang menggunakan tabung gas ukuran 5,5 Kilogram tidak hanya keluarga, namun juga pengusaha kecil seperti rumah makan, tukang gorengan dan pengusaha kecil lainnya,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar