BREAKING NEWS

BREAKING NEWS : RMB Sobang kembali adakan khitanan masal, yang mau ikut silahkan daftar ke panitia di mesjid Agung Baiturrahim Sobang....>>Musim hujan datang Sobang Siaga Banjir...>>perjudian marak didesa Sobang

Minggu, 14 Februari 2016

Lokasi Bandar Udara Panimbang Lahan Pertanian Produktif

SERANG, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten menyebut rencana lokasi pembangunan Bandar Udara (Bandara) di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang merupakan lahan pertanian yang produktif seluas 350 hektare. Oleh karena itu, DPRD meminta Pemprov Banten mencari pengganti lahan pertanian tersebut.
“Hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Lahan tersebut sangat produktif untuk pertanian, khususnya padi. Harus dipikirkan agar petani tetap bisa bercocok tanam kendati lahan menjadi tumpuan mereka di masa mendatang beralih fungsi jadi bandara,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Banten, Thoni Fathoni Mukson, kepada wartawan, Kamis (11/2/2016).
Iia mengatakan, sudah mengecek lokasi untuk pembangunan Bandara Bansel tersebut.
"Jangan sampai setelah lahan itu dibeli, masyarakat yang selama ini bertani tidak bisa bertani lagi. Saya sudah mengecek langsung ke sana. Harus ada pemetaan lahan persawahan untuk pengganti sawah," kata Thoni.
Selain itu, pemerintah daerah juga harus mengupayakan agar masyarakat sekitar bisa diakomodasi dan bekerja di bandara tersebut atau fasilitas penunjang lain di sekitar wilayah bandara.
"Tapi masyarakat yang bekerja  jangan hanya pekerjaan kasar seperti office boy, tapi juga harus ada di bagian perkantoran, mereka dilatih, dididik terlebih dahulu," katanya.
Sementara menurut Ketua Komisi IV DPRD Banten, H.M. Sayuti, masyarakat sekitar yang sudah ancang-ancang mempersiapkan lahannya yang akan dibeli. "Dan masih kondusif, belum ada laporan keluhan atau masalah dari masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Banten Rano Karno dalam acara Forum Konsultasi RKPD, mengatakan Kemendagri memperpanjang proses pembangunan Bandara di Panimbang.
“Izin perpanjangan untuk Bandara Banten Selatan yang sudah habis kemarin. Dan alhamdulillah saya surati menteri  untuk minta perpanjangan dan dikabulkan,” ujarnya.
Menurutnya, tak jadi soal Bandara di Maja yang rencananya akan dijadikan sebagai Bandara khusus Lion Air, gagal. Oleh karenanya ia meminta agar pemerintah daerah fokus pada pembangunan Bandara Bansel.
“Oke, Bandara Maja tidak jadi, tetapi yang lain (Bansel) saya tarik Lion Air untuk kerjasama ke sana. 250 pesawat (Lion Air) baru akan mendarat kalau sudah punya bandara. Masalahnya Bansel ini tipenya tipe C, ya perintis lah, memang awalnya untuk menunjang KEK, ya seperti Susi Air lah kapasitas 8, 12, atau 18 penumpang,” ujarnya.
Rano juga mengusulkan agar Bandara Bansel tersebut menjadi Bandara Internasional.
“Saya minta Bandara dijadikan saja bandara internasional, untuk mengganti keinginan bandara khusus Lion. Ya, ini memerlukan lobi-lobi gubernur yang akan datang. Kalau tidak, lost semua,” ucapnya.
Untuk diketahui, rencana pembangunan Bandara Bansel tersebut sudah digulirkan sejak 2010 menyusul adanya Surat Keputusan (SK) Kemenhub Nomor 433/2010 tentang penetapan lokasi bandar udara baru serta rencana pembangunan bandara di Kabupaten Pandeglang dengan luas lahan 600 hektare.
Ketika itu rencana pembangunan Bandara Bansel akan dilakukan selama dua tahap. Tahap pertama pembebasan lahan seluas 250 hektare dengan target pelaksanaan 2014. Sedangkan tahap kedua pembebasan lahan a dan pembangunan fisik bandara seluas 350 hektare dengan totak kebutuhan lahan pembangunan Bandara Bansel seluas 600 hektare.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar