PANDEGLANG,-Hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang Selatan mengakibatkan tiga
kecamatan yakni Angsana, Munjul dan Patia diterjang banjir. Meski tidak
ada korban jiwa, namun ratusan rumah milik warga tiga kecamatan itu
tergenang banjir dengan ketinggian rata-rata 1 meteran.
Menurut informasi, banjir terjadi akibat luapan air sungai yang disebabkan hujan deras tumpah ke pemukiman warga. Rumah milik warga di tiga Kampung di Desa Cikayas, Kecamatan Angsana tergenang banjir, antara lain Kampung Cikayas 12 RT, Ceredes 1 (satu) RT dan Babakan Baru 2 (dua) RT.
Sementara, banjir di Kampung Cilamis, Desa Suka Saba, Kecamatan Munjul, melanda 174 rumah warga akibat naiknya sungai Citeupuseun dan Kecamatan Picung. Banjir di Munjul ini sudah mulai meluas ke Patia.
Seorang warga Kampung Cikayas RT 03/ RW 04, Junaedi mengatakan, banjir bandang di kampung terjadi sejak Selasa (19/4/2016). Banjir menerjang perkampungan warga mulai pukul 15.00. Ketingian air pun hingga mencapai `1 sampai 2 meter. Kendati demikian, keesokan harinya banjir mulai surut.
“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada rumah ambruk. Tetapi barang-barang elektronik rusak terendam banjir, termasuk hewan piaraan banyak hilang,” kata Junaedi. Hingga kemarin sore, sebagian rumah yang terendam banjir mulai surut. Bahkan, warga sudah ada yang beres-beres rumah akibat kemasukan lumpur yang terbawa banjir.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, Ade Mulyana membenarkan banjir terjadi di Angsana, Munjul dan Patia. Ia bersama anggota Tagana lainnya masih di lokasi untuk membantu warga di Desa Suka Saba. “Kampung Cilamis banjir sekitar pukul 19.00 Wib, dengan ketingian air 50 sampai 90 centi meter,” katanya.
Menurut dia, banjir terjadi akibat luapan sungai Citeupuseun meluap, karena dangkalnya sungai. Akibatnya, luapan air sungai itu menyumbat tiang penyangga gorong-gorong dan saluran irigasi.“Kami harap Pemkab membantu pengerukan sampah yang tesumbat di gorong-gorong dan irigasi sungai Citeupuseun,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengaku turun ke lokasi banjir bersama anggotanya. Di lokasi dibangun posko penanggulangan banjir. “Sebagian bantuan logistik sudah didistribusikan ke lokasi,”ujarnya.
Dia mengimbau warga untuk waspada dengan cuaca ekstrem, karena potensi hujan lebat bisa terus terjadi. “Kami tekankan para camat untuk mengimbau warga untuk bisa waspada, karena bencana datang secara mendadak,” katanya
Menurut informasi, banjir terjadi akibat luapan air sungai yang disebabkan hujan deras tumpah ke pemukiman warga. Rumah milik warga di tiga Kampung di Desa Cikayas, Kecamatan Angsana tergenang banjir, antara lain Kampung Cikayas 12 RT, Ceredes 1 (satu) RT dan Babakan Baru 2 (dua) RT.
Sementara, banjir di Kampung Cilamis, Desa Suka Saba, Kecamatan Munjul, melanda 174 rumah warga akibat naiknya sungai Citeupuseun dan Kecamatan Picung. Banjir di Munjul ini sudah mulai meluas ke Patia.
Seorang warga Kampung Cikayas RT 03/ RW 04, Junaedi mengatakan, banjir bandang di kampung terjadi sejak Selasa (19/4/2016). Banjir menerjang perkampungan warga mulai pukul 15.00. Ketingian air pun hingga mencapai `1 sampai 2 meter. Kendati demikian, keesokan harinya banjir mulai surut.
“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada rumah ambruk. Tetapi barang-barang elektronik rusak terendam banjir, termasuk hewan piaraan banyak hilang,” kata Junaedi. Hingga kemarin sore, sebagian rumah yang terendam banjir mulai surut. Bahkan, warga sudah ada yang beres-beres rumah akibat kemasukan lumpur yang terbawa banjir.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, Ade Mulyana membenarkan banjir terjadi di Angsana, Munjul dan Patia. Ia bersama anggota Tagana lainnya masih di lokasi untuk membantu warga di Desa Suka Saba. “Kampung Cilamis banjir sekitar pukul 19.00 Wib, dengan ketingian air 50 sampai 90 centi meter,” katanya.
Menurut dia, banjir terjadi akibat luapan sungai Citeupuseun meluap, karena dangkalnya sungai. Akibatnya, luapan air sungai itu menyumbat tiang penyangga gorong-gorong dan saluran irigasi.“Kami harap Pemkab membantu pengerukan sampah yang tesumbat di gorong-gorong dan irigasi sungai Citeupuseun,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengaku turun ke lokasi banjir bersama anggotanya. Di lokasi dibangun posko penanggulangan banjir. “Sebagian bantuan logistik sudah didistribusikan ke lokasi,”ujarnya.
Dia mengimbau warga untuk waspada dengan cuaca ekstrem, karena potensi hujan lebat bisa terus terjadi. “Kami tekankan para camat untuk mengimbau warga untuk bisa waspada, karena bencana datang secara mendadak,” katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar