PANIMBANG – Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemen PDT) memangkas bantuan untuk budidaya ikan kerapu di Kampung Cipanon, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang dari Rp33,7 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 15,5 miliar pada 2016. Menurunnya bantuan dikarenakan hasil panen kerapu saat ini belum signifikan.
Namun demikian Menteri PDT, Marwan Jafar, membantah adanya penurunan bantuan karena menurutnya ada pengalihan anggaran ke bidang lain karena untuk pembangunan daerah tertinggal tidak hanya pada budidaya ikan kerapu saja. Kedepan, kata Menteri, akan dilihat, jika memang potensinya bagus pihaknya akan menambah lagi anggaran dengan syarat budidaya ini bisa memberikan dampak yang positif.
“Jika panen saat ini belum optimal mungkin karena faktor cuaca atau alam yang belum bisa diadaptasi. Mungkin kedepan akan bisa dilakukan lebih baik lagi sebab bagimanapun ini harus dikembangkan,” katanya di sela-sela panen raya ikan kerapu, di Kampung Cipanon, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, kemarin.
Lanjut Menteri, ia berharap untuk budidaya kerapu di Panimbang bisa memberikan manfaat dan mampu meningkatkan ekonomi warga. Ia juga menjelaskan bahwa di beberapa daerah di Pandeglang akan dibangun pusat pelatihan dan pendidikan pengolahan hasil laut supaya nantinya sumber daya manusianya juga bisa terbangun.“Yang pasti ini adalah tanggung jawab kami dalam membangun daerah tertinggal baik itu SDM nya, infrastruktur, dan lainnya,” katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, menyambut baik dengan adanya program-program yang diluncurkan oleh Kemen PDT, termasuk untuk pembangunan desa-desa tertinggal di Pandeglang. Bantuan ini akan mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan di wilayahnya.
“Tentunya kami juga akan menjaga secara kontinyu untuk program bantuan-bantuan yang sudah diluncurkan ke daerah. Kedepan kami juga akan berupaya untuk melakukan pembinaan pada para pembudidaya yang ada,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Budidaya Kerapu Nila Alam Sari, Sodikin, mengatakan, memang saat ini budidaya kerapu di wilayah Panimbang dan sekitarnya baru ada. Wajar kalau untuk hasil panen saat ini kurang optimal. Katanya, pembudidaya juga mungkin kurang memahami dan masih butuh pelatihan atau pendidikan.
“Bisa saja karena alam atau cuaca yang masih belum pas kerapu kurang bagus. Namun kami berharap pemerintah terus memberikan pelatihan supaya kami lebih andal dan benar-benar memahami untuk budidaya kerapu karena untuk panen sekarang ini masih kurang,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar